DPKP Ajak Petani Atur Pola Tanam

- Jumat, 11 Januari 2019 | 14:40 WIB

TANJUNG SELOR – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Utara (Kaltara) mengajak para petani di Kaltara untuk duduk bersama sebagai langkah konkret guna mengatur pola tanam dan produksi.

Kepala DPKP Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi mengatakan, hal itu dilakukan agar terjadi siklus atau perputaran pola tani di provinsi ke-34 ini. Sehingga ada kesinambungan secara terus menerus. Artinya pola pertanian dari hulu ke hilir itu bisa lebih jelas.

“Harus ada keterpaduan mulai dri tingkat desa. Misalnya dari dana desa (DD) itu bisa disisihkan untuk pengembangan pertanian,” ujar Andi Santiaji kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Kamis (10/1).

Sebab, dalam ketentuan penggunaannya, ada 20 persen dari dana itu yang diberikan untuk ketahanan pangan yang tujuannya untuk pengembangan pekarangan dan lainnya. Ini harus diperhatikan oleh masing-masing desa.“Melalui ini kita harapkan masing-masing desa bisa terpadu,” katanya.

Sebenarnya, DPKP juga sudah memiliki program yang mengarah pada peningkatan pertanian dan perkebunan di Kaltara ini. Hanya saja, jumlahnya masih terbatas karena terbatasnya ketersediaan anggaran yang dimiliki.

Disinggung mengenai tingginya permintaan ekspor tomat dari Kaltara, ia mengatakan, persoalan itu akan dijadikan catatan dan segera ditindaklanjuti oleh pihaknya dalam bentuk pengembangan budidaya tomat di kalangan masyarakat lokal.

“Tapi sekali lagi saya katakan, untuk ini harus ada keterpaduan. Apalagi kondisi lahan di Kaltara ini terbilang cukup baik untuk tempat bercocok tanam,” sebutnya.

Artinya, semua kabupaten/kota yang ada itu memiliki potensi. Tinggal seperti apa mengatur. Pada prinsipnya untuk menetapkan zona tanam sesuai dengan kebutuhan dan keahlian masyarakat setempat. “Dari duduk bersama itu kita tetapkan di mana zona cabai, zona tomat dan lain sebagainya. Termasuk juga perlu ada kerja sama dengan pengepul hasil pertanian itu supaya semuanya bisa berkesinambungan,” tuturnya.

Pastinya, dari pemerintah juga tetap akan menjalankan tugasnya untuk melakukan pembinaan terhadap petani agar dapat menjadi petani yang modern dengan harapan hasil pertanian tidak hanya dijual di daerah sendiri, melainkan dapat dijual ke luar daerah hingga diekspor ke luar negeri. (iwk/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X