Jalan Provinsi Rusak, Mobil Terjebak Kubangan Lumpur

- Kamis, 10 Januari 2019 | 15:04 WIB

TANJUNG SELOR – Meski sudah adanya peningkatan perbaikan jalan menuju Pelabuhan Feri di Ancam, Desa Ardi Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Bulungan. Namun, ternyata hal itu masih belum cukup menjadi sebuah sarana infrastruktur yang baik bagi mobilisasi barang dan transportasi. Pasalnya, dalam peningkatan jalan itu saat ini masih dalam akses pembukaan dan pelebaran jalan.

Sehingga terdapat beberapa titik jalan yang masih menjadi momok, khususnya untuk para sopir mobil yang melintas di jalan tersebut. Terbaru, berdasarkan pantauan Radar Kaltara (Radar Tarakan Group), Terdapat lebih dari dua mobil yang terjebak pada titik jalan yang kondisinyaa sangat parah. Bahkan, mobil–mobil itu harus saling tarik–menarik menggunakan seutas tali agar dapat melanjutkan perjalanan.

Hanya saja, karena kondisi mobil itu sudah terjebak dalam salah satu titik jalan yang parah, sehingga proses evakuasi cukup lama dilakukan oleh para sopir. Aktivitas kala itu pun menjadi terhenti karena jalan tertutup oleh dua mobil yang terjebak. Meski, terkadang ada beberapa kendaraan roda dua khususnya yang nekat melintas di antara mobil yang terjebak itu.

Rafiq salah seorang sopir mobil yang terjebak mengatakan, proses evakuasi itu lebih dari dua jam dilakukannya. Tentunya, itu mengganggu perputaran ekonomi yang ada. Oleh karenanya, diharapkan ke depan titik-titik jalan yang rusaknya cukup parah dapat segera diperbaiki.

“Ini bukan kali pertama saja saya terjebak di jalan berlubang meski sudah berhati-hati. Tapi, sudah sering kali dan tak terhitunglah,” ungkapnya saat ditemui awak media, Selasa (8/1).

Dikatakan juga, seharusnya jalan ini dapat disegerakan peningkatannya hingga ke aspal. Sehingga tidak sampai sopir-sopir mengeluhkan tentang kondisi jalan itu. “Saya terus terang mengeluh setiap lepas dari Pelabuhan Feri dan menuju ke desa sebelah membawa barang harus terhenti di jalan yang rusak ini,’’ ujarnya.

Senada dikatakan sopir lain yang enggan namanya dikorankan. Yang mana, menurutnya dengan status jalan provinsi ini seharusnya sudah tak ada lagi kondisi seperti ini. Oleh karenanya, diharapkan di tahun ini akan ada perbaikan secara cepat dan sigap. Tentu, utamanya, di jalan-jalan yang kerusakannya cukup parah. “Paling tidak ada langkah dalam meminimalisirnya. Jadi tidak seperti ini terus kejadiannya,” ungkapnya.

Terpisah, Kades Ardi Mulyo, Tri Mukadi saat awak media konfirmasi mengaku belum mengetahui tentang koordinasi atau tindak lanjut pembangunan jalan tersebut. Tentunya, pihaknya juga menginginkan perbaikan dapat segera dilakukan. Karena keluhaan sopir itu pun kerap terdengar olehnya. “Mungkin ada lanjutannya, tapi lelang dulu seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Dikatakannya juga, pihaknya tentu ingin juga akses jalan di desanya terus membaik. Sehingga diyakini roda pereknomian akan meningkat juga. Untuk itu, koordinasi akan terus dijalin agar mengetahui setiap perkembangannya. “Kami koordinasi akan terus lakukan. Di samping agar proses peningkatan jalan ini dapat terus dilakukan oleh pihak pemerintah,” ujarnya seraya ingin warga di desanya juga lebih maju lagi ke depannya.

Sebelumnya, dianggap menjadi akses yang cukup vital, utamanya untuk mobilisasi dan transportasi masyarakat maupun barang dari Tarakan ke Bulungan dan sebaliknya, jalan menuju Pelabuhan Feri Ancam di Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara).

Jalan sepanjang kurang lebih 4,8 kilometer (KM) tersebut akan dibangun secara bertahap. Tahun ini, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018, Pemprov, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara telah menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk peningkatan jalan tersebut. Tahap pertama diawali dengan pembangunan berupa agregat 200 meter dari sepanjang 4,8 kilometer, dari titik Jalan Trans Kalimantan hingga Pelabuhan Feri Ancam.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, peningkatan akses jalan tersebut dilaksanakan dilakukan secara bertahap. Kegiatan ini telah dimulai sejak 2015. Untuk tahap pertama hingga 2017 telah selesai dilakukan perbaikan dan peningkatan jalan sepanjang 2,6 kilometer. "Untuk tahun 2018, informasi dari Dinas PUPR-Perkim proses lelangnya sudah ditetapkan pemenangnya," kata Irianto.

Gubernur mengungkapkan perbaikan jalan tersebut telah dimulai pada awal Juni 2018. "Itu artinya sudah separuh yang sudah diagregat, dan untuk tahun ini ditargetkan dengan anggaran Rp 1,5 miliar dari APBD Provinsi akan ditambah 200 meter lagi, sehingga total perbaikan tinggal 2 kilometer saja yang harus dikerjakan," sebutnya.

Ditambahkan, jika dulu akses jalan Trans Kalimantan menuju ke Pelabuhan Ferry memiliki luas jalan yang lebarnya hanya 8 meter, sekarang memiliki lebar seluas 25 meter. Apabila perbaikan tahapan ini (jalan agregat, Red.) telah selesai dikerjakan, maka akan dilakukan rigid cor.

Jalan pun nantinya akan memiliki 2 jalur dan 4 lajur. Hanya saja perlu perbaikian terlebih dahulu, seperti elevasi gunung harus dipotong dan diturunkan. Agar lebih memudahkan dump truck saat membawa muatan banyak. "Biar tidak licin, potong agregat, targetnya itu. Dan untuk kebutuhan itu sendiri secara keseluruhan secara Rp 200 miliar," tuntasnya. (omg/fly)

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X