TANJUNG SELOR - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (Kaltara) menyatakan, Ujian Nasional (UN) tahun 2019 tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) di Kaltara akan diikuti 8.501 peserta.
Kepala Disdikbud Kaltara, H. Sigit Muryono mengatakan, tahun ini untuk pelaksanan UN akan dimajukan. Hal itu dilakukan agar tidak berbenturan dengan pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) 2019 dan bulan suci Ramadan. “Jadi tahun ini pelaksanaan UN akan lebih awal dilaksanakan,” ungkap Sigit Muryono kepada Radar Kaltara.
Berdasarkan jadwal, UN jenjang SMA dan MA sederajat akan dilaksanakan pada 1 hingga 8 April 2019. Sedangkan untuk SMK sederajat akan dimulai pada 25 hingga 28 Maret 2019. “Kita berharap tahun ini SMA sederajat sudah 100 persen menerapkan UNBK,” harapnya.
Jika berkaca pada UN sebelumnya, masih ada beberapa sekolah yang menumpang dengan sekolah lain. Untuk itu pihaknya akan berupaya agar pada pelaksanaan UN tahun ini sudah 100 persen UNBK mandiri. “Kalau untuk kesiapan kita sejauh ini sudah mencapai 100 persen,” kata Sigit.
Bahkan persiapan UN itu sudah dimulai sejak Desember 2018 lalu. Untuk lebih memantapkan pelaksanaan UN, Disdikbud juga berencana melakukan gladi bersih. “Tahun lalu kita sudah sukses melaksanakan UNBK, dan tahun ini kita akan pertahankan kesuksesan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Bidang Pembinaan SMA pada Disdikbud, Hasanuddin menambahkan, khusus SMA sederajat per Januari 2019 sudah akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang mekanisme pelaksanaan UN.
“Kita akan terus berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan UN 2019 bisa kembali sukses dilaksanakan seperti tahun 2018,” harapnya.
Selain melakukan sosialisasi, pihaknya juga akan sudah melakukan penyusunan soal-soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). “Saya berharap tahun ini seluruh siswa yang mengikuti UN bisa lulus 100 persen,” harapnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada orang tua siswa untuk dapat mendampingi anak saat menghadapi momen ujian. Hal itu sebagai salah satu bentuk dukungan yang bisa menjadi motivasi bagi anak. “Adanya dukungan itu tentu akan membuat anak lebih siap lagi dalam menghadapi UN,” pungkasnya. (*/jai/eza)
