TPA Makin Tak Terkendali

- Sabtu, 5 Januari 2019 | 11:02 WIB

TARAKAN - Menyandang status overload beberapa tahun terakhir membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake babu semakin hari semakin kewalahan menampung menggungnya sampah. Alhasil awal tahun 2019 TPA Hake Babu sudah tidak bisa lagi mengendalikan banyaknya jumlah sampah.

Pada Jumat pagi (4/1) kondisi TPA Hake Babu sangat memprihatinkan, TPA satu-satunya masyarakat tersebut sudah tidak bisa lagi menampung sampah yang masuk. Alhasil sampah tersebut memenuhi badan jalan yang dilalui kendaraan.

Saat ditemui, PLT kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan Supriono menerangkan, tidak terkendalinya sampah tersebut akibat adanya kerusakan alat berat beberapa minggu lalu. Sehingga dengan hadir 1 unit alat berat baru tidak dapat berbuat banyak kepada sampah yang telah terlanjur meninggi. Alhasil saat petugas mencoba merapikan gunung sampah tersebut, sampah tersebut meluber hingga memenuhi setengah badan jalan.

"Ini karena adanya kerusakan alat kemarin jadi penyusunan sampah tidak bisa dilakukan maksimal tapi kita akan upayakan agar sampah bisa masuk semua," tuturnya. (4/1).

Sebagai pihak yang bertanggung jawab, ia meminta maaf kepada masyarakat Kota Tarakan karena sampah tersebut cukup membuat masyarakat terganggu baik dari sampah yang menghalangi jalan maupun aroma sampah yang menyebar hingga radius berkilo meter.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, bagaimana pun kami juga memiliki kemampuan terbatas dan kami akan berusaha agar sampah ini bisa tertangani dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, ia menerangkan pihaknya sesegera mungkin akan menyiapkan lahan di sekitar TPA untuk menampung sampah yang sudah tidak bisa ditampung lagi.  "Jadi kita masih menunggu lahan tambahan ini. Jadi untuk sementara memang kita masih mengupayakan agar sampah ini tetap bisa masuk di TPA semua," tuturnya.

Sementara itu, Tri Buana (45) seorang karyawan yang bekerja di rumah sakit sekitar TPA menerangkan jika melubernya sampah sangat menganggu aktivitas sekitar. Menurutnya seharusnya DLH dan pemerintah kota dapat sedikit profesional dalam memperhatikan persoalan yang cukup serius ini.

"Miris melihat TPA begitu, sudah dari dulu overload tapi tidak ada solusi nyata. Kalau tidak ada anggaran melanjutkan TPA baru minimal cari solusi lain supaya sampah ini jangan sampai menganggu pengguna jalan. Terus terang bukan hanya warga sekitar sini yang terganggu tapi juga kami yang berkantor di sekitar TPA," tuturnya.

Ia melanjutkan, meskipun jarak lokasi kantor dan TPA cukup jauh namun aroma sampah yang menyebar melalui udara cukup terasa hingga membuat aktivitas masyarakat terganggu.  "Padahal dulu aromanya tidak sampai ke sini, tapi karena sampahnya semakin banyak sekarang baunya sampai ke sini. Kalau ditangani dengan baik mungkin tidak seperti ini," ujarnya.

Sementara itu, Jufri (47) ketua RT 20 yang letaknya berada di bawah tanjakan TPA mengungkapkan, karena semakin parahnya overload sampah yang terjadi, akibatnya masyarakat mulai merasakan imbas dari TPA karena aliran air yang menimbulkan aroma tidak sedap. "Sangat terganggu yah, pertama kan sudah overload yang kedua airnya ini sudah meluber ke masyarakat melalui selokan terus selokan itu bermuara di sekitar rumah warga. Kalau dulu dia meluber kalau hujan sekarang hujan tidak hujan tetap ke sini apalagi airnya ini kalau tidak hujan aromanya makin menyengat," terangnya.

Selain itu, ia menerangkan saat hujan turun, sampah yang berada di TPA juga ikut hanyut hingga ke sekitar rumah warga. Sehingga membuat halaman warga menjadi kotor.

"Kalau hujan deras, kadang sampahnya juga hanyut sampai ke depan rumah dan itu sangat menganggu. Jangankan beraktivitas kita mau duduk di depan rumah saja tidak bisa," pungkasnya. (*/zac/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X