Banjir dan Longsor ‘Hantui’ Warga

- Sabtu, 5 Januari 2019 | 08:26 WIB

TARAKAN – Bencana banjir kembali menyerang beberapa lokasi di Kota Tarakan. Wilayah Karang Harapan yang berbatasan dengan Juata Permai menjadi salah satu titik terparah dalam banjir kali ini dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, Rabu (2/1).

Bhabinkamtibmas Karang Harapan, Bripka Perdi yang ikut terjun untuk mengamankan masyarakat melalui jalan ini mengaku sudah turun ke jalan sejak pagi hari saat aktivitas masyarakat mulai padat. Terutama karena awal masuk sekolah, sehingga harus diamankan.

Apalagi hujan sudah mengguyur sejak dini hari, sehingga air menggenang dan menyebabkan banjir di Jalan Aki Balak atau tepatnya di depan Yonif 613/Raja Alam. Ketinggian air juga mencapai lutut orang dewasa dan ditakutkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau kemacetan. “Kami mengamankan masyarakat sejak pagi harinya, untuk dapat beraktivitas dengan baik,” ungkapnya.

Diakuinya, pengamanan dilakukan karena dari pantauan sempat beberapa motor mogok dan menyebabkan macet. Sedangkan untuk mobil dan kendaraan besar tidak ada yang mogok. Tetapi karena ruas jalan tertutup oleh air, sehingga kendaraan yang lewat harus ekstra hati-hati.

Sementara itu, salah satu pengguna jalan yang juga terganggu karena adanya banjir di daerah ini, Sofia (32) mengaku sudah biasa melewati jalan yang banjir itu jika hujan lebat. Hanya saja dia tidak menyangka jika di awal tahun jalan ini sudah harus tertutupi dengan banjir.

“Biasa sih sudah banjir di sini, langganan kan. Tapi ini awal tahun banjir sudah. Saya coba cari alternatif jalan lain, ternyata sama saja. Jadi mau tidak mau terobos saja, untung tidak mogok,” keluhnya.

Hal senada dikatakan Murni (28), yang sudah siap untuk bekerja di awal tahun. Hanya saja hadiah yang didapatkan berupa banjir di awal tahun saat akan bekerja. Mau tidak mau dirinya harus memutar balik dan izin karena takut kendaraan roda dua yang digunakannya menjadi mogok.

“Mau tidak mau yah mutar balik, habis bagaimana lagi. Di sini banjir terus kalau hujan, seperti tidak ada penanganan. Jalan lain yang sudah mulus diperbaiki terus. Lah, disini sudah jelas rusak dan rendah tidak diperbaiki,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, Abdul Aziz mengatakan untuk persoalan banjir dan sebagainya juga berkaitan dengan sifat tanah di Tarakan yang berpasir. Sehingga jika hujan mudah untuk hanyut. Dan hanyutnya itu, pasti akan lari ke daerah aliran sungai, drainase dan lainnya. Dengan situasi saat ini, drainase menjadi buntu dan terjadi endapan, maka saat hujan pastinya akan banjir.

“Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat hujan tiba, pastikan keselamatan terlebih dahulu. Jika sampai masuk ke rumah warga, lebih baik mengungsi terlebih dahulu,” pungkasnya.

Titik Banjir Di Tarakan Berkurang

Banjir yang terjadi di Kota Tarakan mendapat banyak keluhan dari masyarakat. Meski begitu, jumlah kawasan banjir telah berkurang dikarenakan adanya progres penanganan banjir yang telah dilaksanakan selama 2018.

Kepada Radar Tarakan, Kepala Bidang Penanganan Banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, Saparuddin mengatakan, bahwa menurut update banjir DPUTR yang terjadi sejak tahun 2012 lalu yang memiliki 12 titik banjir di Tarakan, seperti Sebengkok, Pamusian, Karang Anyar, Karang Anyar Pantai, Karang Balik, Selumit, Karang Harapan, Juata Kerikil, Juata Laut dan sebagainya.

“Titik banjir terbesar ini kan adalah Sebengkok, Karang Anyar dan Karang Balik. Selain terbesar, ini juga daerah padat penduduk, sehingga tujuan kami adalah untuk menangani keseluruhan banjir di Tarakan, namun yang sempat kami tangani secara global itu 90 persen ya Sebengkok di 2018,” jelasnya.

Pada tahun 2005, terjadi banjir yang cukup parah di kawasan Batalyon Infanteri 613/Raja Alam, Kelurahan Karang Harapan dan Juata Kerikil, namun DPUTR telah mengatasi banjir di kawasan tersebut dengan membuka closing gorong-gorong yang berada di sebelah jembatan, untuk mengalirkan air yang berada di kawasan 613 ke kawasan Sei Sebai.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X