Pulang ke Tanah Air Setelah Didiagnosa Infeksi Lambung dan Usus

- Sabtu, 5 Januari 2019 | 08:24 WIB

Memilih untuk menempuh pendidikan ke Tiongkok memang sudah menjadi tujuan Yakomina. Meski memiliki kondisi keuangan terbatas, tak pernah menghalangi tekad Yakomina untuk terus belajar. Namun, di sela-sela semangatnya, sakit yang diderita Yakomina harus kambuh, hingga membuatnya harus dirawat di rumah sakit sampai beasiswa yang didapatinya dari sekolah pun harus diputus karena telah menghabiskan banyak anggaran. Berikut kisahnya.

YEDIDAH PAKONDO

YAKOMINA Boimau merupakan anak TKI asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sejak berada di bangku sekolah, Yakomina sudah tertarik untuk menempuh pendidikan di negeri Tirai Bambu itu. Melalui beasiswa yang ditawarkan Indonesia Tionghoa Culture Center (ITCC) Jawa Pos, membuat Yakomina semakin optimis untuk menempuh pendidikan di Tiongkok.

Yakomina memilih jurusan diploma tiga, karena biaya kuliah dan asrama gratis, membuat Yakomina optimis akan hidup lebih baik dan mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik agar dapat membantu orang tua dan keluarganya kelak.

Akhirnya, dengan modal seadanya dan dukungan dari pihak keluarga, membuat Yakomina berhasil untuk mengikuti kuliah sampai ke Tiongkok. Persyaratan demi persyaratan telah Yakomina ikuti, salah satunya adalah general check up kesehatan baik di Indonesia maupun negara tujuan untuk menempuh pendidikan.

Alhamdulillah semua bisa dilewati, di antara temannya ada yang gagal karena hasil general check up kesehatan tidak bisa untuk lanjut kuliah ke Cina,” ujar Muhammad Gozali, Koordinator ITCC Kaltara.

Menurut Gozali, Yakomina merupakan sosok yang ulet dan cerdas, meski dengan kondisi keuangan yang terbatas, Yakomina tetap berupaya untuk melanjutkan program pendidikan kuliahnya di Tiongkok bersama dengan kawan-kawannya yang berasal dari Indonesia. Melalui hal tersebut, Gozali berterima kasih kepada ITCC Jawa Pos yang berada di bawah binaan Dahlan Iskan karena memberi kesempatan kepada Yakomina untuk menempuh pendidikan di Tiongkok.

Namun sayang, dalam perjalanan menempuh pendidikan itu, Yakomina harus mengalami sakit infeksi pada lambung, usus dan juga infeksi paru-paru. Beruntung, kampus tempat Yakomina berkuliah, Jiangsu Agri-animal Husbandry Vocational College, Taizhou China, memberikan asuransi kesehatan kepada Yakomina untuk menjalani pengobatan.

Tak hanya itu, bantuan demi bantuan dari rekan kampus Yakomina pun terus Yakomina terima, terkhusus dari organisasi Perhimpunan Pelajar Tiongkok Indonesia (PPTI). Hingga akhir 2018, sesuai analisis dokter Yakomina membutuhkan perawatan intensif hingga membutuhkan biaya lagi.

Sejak 3 bulan terakhir, kondisi Yakomina semakin memburuk dan melemah, hingga rekan-rekan sejawatnya pun menggelar bantuan dana. Sebab, sejak dirawat di rumah sakit, Yakomina menghabiskan anggaran mencapai 1.200 yuan ditambah lagi dengan biaya pengobatan mencapai 5.000 yuan yang dipinjamkan oleh Wali Kelas Yakomina. Tak hanya itu, Yakomina pun membutuhkan tiket pulang untuk satu orang yang mengantarkan mencapai 5.000 yuan.

Yakomina pun sudah tidak dapat lagi menggunakan asuransi dari sekolah dikarenakan pada 2017 Yakomina pernah sakit dan dirawat di rumah sakit hingga menghabiskan banyak biaya. Namun, atas bantuan berbagai pihak, akhirnya Yakomina mampu untuk menjalani pengobatan medisnya dengan baik.

“Tapi, atas dukungan dan bantuan dari semua pihak, ada dari orang tua siswa, PPTI yang ada di Cina, juga dari pramuka Nunukan, RRI, Radar Tarakan, pengurus ITCC, dan yang lainnya ikut membantu biaya Yakomina untuk dirawat oleh orang tuanya yang sekarang bekerja di Malaysia sebagai TKI,” jelasnya.

Hingga kini, Yakomina melakukan pengobatan di Malaysia, karena orang tuanya merupakan TKI yang bekerja di Malaysia. Namun penghasilan sang ibu hanya cukup untuk membiayai kebutuhan adik-adik Yakomina dan ayahnya juga sedang sakit.

Melalui hal tersebut, Gozali berharap agar Yakomina segera pulih dari sakit dan dapat melanjutkan kuliahnya yang hanya tersisa beberapa bulan di 2019 ini. Gozali memberikan apresiasi atas semangat Yakomina untuk menempuh pendidikan di Cina dan berjuang untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. “Semoga cepat sembuh Yakomina, tetap jadi pribadi yang semangat,” harapnya.

Menurut informasi yang diterima Gozali terakhir kali, Yakomina akan kembali ke Indonesia melalui Malaysia untuk bertemu langsung dengan keluarganya dan mendapatkan perawatan khusus. Bagi Yakomina, perhatian dari semua pihak membuat Yakomina semakin bersemangat, menambah nilai-nilai kekeluargaan dan peduli atas derita saudaranya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X