Perbaikan AC RSUD Butuh Rp 2 Miliar per Lantai

- Sabtu, 5 Januari 2019 | 08:21 WIB

TARAKAN - Seringnya terjadi kebocoran pada plafon Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tarakan, mendapat keluhan dari masyarakat. Ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan adanya perbaikan AC yang dilakukan pihak RSUD.

Kepada Radar Tarakan, Direktur RSUD Kota Tarakan, Hasbi mengatakan bahwa saat ini RSUD menggunakan AC sentral, sehingga saat ini progres perbaikan AC sentral masih berada di lantai 5 RSUD Tarakan. “(AC) itu bukan satu biji yang harus dibenerin, bangunan (RSUD) itu besar dan banyak titik perbaikan,” ungkapnya.

Hasbi mengungkapkan, pihaknya memperbaiki AC sentral tersebut belum secara keseluruhan dikarenakan masalah anggaran yang cukup mahal. Sebab setiap satu lantai, perbaikan AC mencapai Rp 2 miliar, sedang RSUD memiliki 6 lantai yang seluruhnya perlu proses perbaikan. “Jadi tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan, apalagi sekarang anggaran sedang susah,” bebernya.

Hingga kini, RSUD menggunakan Rp 2 miliar untuk perbaikan AC yang berada di lantai 5. Anggaran tersebut berasal dari APBD Provinsi Kalimantan Utara. Menurut Hasbi, kerusakan AC tersebut terjadi karena sistem AC yang sudah rusak sejak awal, sehingga perlu perbaikan. “Lantai 6 tidak terlalu digunakan karena baru digunakan, tapi lantai yang lain sudah digunakan makanya kelihatan,” jelasnya.

Hasbi mengaku telah berkonsultasi langsung dengan Gubernur Kaltara, dan Gubernur telah menginstruksikan untuk melakukan pembenahan sebab akan berisiko bagi pasien RSUD. Nah, untuk melakukan perbaikan AC, Hasbi menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pihak ketiga. Sebab untuk mengandalkan orang dalam dalam proses perbaikan AC akan lebih rumit.

“Yang jelas sesuai kontrak harus selesai, sebetulnya kontraknya harus selesai tahun kemarin, cuma karena ada masalah karena beberapa komponennya harus diimpor dari Taiwan, dan itu butuh waktu. Tapi sekarang masih sementara bekerja,” tutupnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Ombudsman Kalimantan Utara, Ibramsyah Amiruddin mengatakan hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, pada dasarnya RSUD harus melakukan perbaikan AC secepatnya.

“Kalau rumah sakit sebesar itu, menurut saya mending bukan pakai AC sentral, tapi pakai AC window yang enak diperbaiki, karena kalau sentral, satu rusak, semua rusak,” bebernya.

Menurut Ibramsyah, sebuah alat memang tidak dapat diprediksi kerusakannya, akan tetapi hal ini perlu diantisipasi oleh RSUD dan melakukan perawatan secara rutin. Besaran anggaran sebanyak Rp 2 miliar bagi perbaikan AC setiap lantainya pun menurut Ibram harus dirincikan perhitungannya. “Rinciannya kalau Rp 2 miliar apa? Itukan perkiraan, kalau menurut kami Rp 2 miliar itu harus beli AC baru tuh,” ucapnya.

Melalui hal tersebut, dirinya mengimbau agar pihak RSUD segera mengantisipasi terjadinya pelayanan yang kurang maksimal terhadap masyarakat. Misalkan dengan kehadiran kipas angin dan sebagainya. Untuk itu, pihaknya akan melakukan kunjungan langsung ke RSUD guna memastikan pelayanan yang dilakukan RSUD. (*/shy/eza)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X