Rp 1,889 M untuk Peningkatan Dua Lapter

- Sabtu, 5 Januari 2019 | 08:16 WIB

TANJUNG SELOR - Kecelakaan pesawat terjadi dua kali di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) pada akhir 2018. Salah satu penyebabnya ialah kondisi konstruksi lapangan terbang (lapter) yang masih tanah dan rumput.

Padahal untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan itu, seyogyanya lapter di provinsi termuda Indonesia ini ditingkatkan minimal hingga perkerasan. Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara juga tidak tinggal diam, melainkan terus meminta pemerintah pusat untuk memperhatikan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia ini.

"Kami sudah berkoordinasi ke pemerintah pusat untuk memperjuangkan pengembangan lapter ini. Tahun 2018 ada dua yang ditingkatkan, di Data Dian dan Pujungan," ujar Taupan Majid, Kepala Dishub Kaltara kepada Radar Kaltara saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltara, Rabu (2/1).

Taupan mengatakan, untuk lapter Pujungan, dimensi runway awal 400 meter kali 26 meter, setelah ditingkatkan dimensi runway menjadi 510 meter kali 26 meter. Sementara yang di Data Dian dimensi runwal awal 454 meter kali 23 meter, setelah ditingkatkan menjadi 614 meter kali 23 meter.

"Untuk yang Pujungan merupakan bukit keras bebatuan sementara Data Dian bukit tanah," sebutnya.

Adapun nilai anggaran pengembangan dua lapter ini sebesar Rp 1.889.641.000, dengan rincian Rp 955.955.000 untuk lapter Pujungan dan Rp 933.686.000 untuk lapter Data Dian. Saat ini dua lapter tersebut sudah selesai dikerhakan.

"Jadi upaya itu sudah ada dari kita. Tidak mungkin kita membiarkan kondisi lapter kita rusak secara terus menerus," tegasnya.

Pastinya jika konstrukai lapter di Kaltara sudah perkerasan, tentu jika dilalui mobil dan lain sebagainya tetap tidak akan berbekas atau berlubang. Kalau sampai berlubang, ini yang bahaya," jelasnya.

Termasuk juga peran dari pemerintah daerah setempat, seperti camat. Diharapkan juga dapat memperhatikan dan turut memelihara lapter yang ada di daerahnya masing-masing. Paling tidak ada upaya untuk sama-sama menjaga dan merawat fasilitas umum yang dibuat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ini.

"Harapannya kecelakaan seperti yang terjadi lalu dapat dihindari jika kondisi lapter sudah ditingkatkan. Meskipun kita ketahui bahwa kecelakaan yang terjadi lalu bukan hanya karena kondisi lapter yang belum maksimal, melainkan juga cuaca buruk," katanya.

Pastinya, apapun itu upaya untuk antisipasi wajib terus dilakukan oleh sejumlah pihak terkait, termasuk masyarakat secara umum. Untuk diketahui tahun ini ada beberapa lapter lagi di Kaltara yang telah terverifikasi. "Semoga ke depan ini (lapter yang sudah terverifikasi) dapat ditingkatkan hingga perkerasan," pungkasnya. (iwk/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X