TARAKAN – Tahun lalu Kaltara sempat ditawarkan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan babak 34 besar zona tiga Liga Futsal Nusantara. Pada akhirnya tawaran tersebut batal direalisasikan dikarenakan Kaltara tidak memiliki kesiapan.
Nah pada tahun ini, Kaltara kembali mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah untuk babak tersebut juga dengan zona tiga. Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi telah mengirimkan surat keputusan terkait penunjukan Kaltara sebagai tuan rumah Liga Futsal Nusantara babak 34 besar untuk tim putra dan tim putri. Terkait dengan adanya penunjukan ini Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kaltara telah melirik satu tempat untuk merombaknya menjadi lapangan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan Liga Futsal Nusantara.
Ketua Umum AFP Kaltara, Maslan mengatakan, terkait degan penunjukan tuan rumah Liga Futsal Nusatara berdasarkan dari hasil kongres FFI beberapa waktu lalu. Bahkan AFP Kaltara juga sempat mengusulkan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Pra PON, namun yang disetujui hanya Liga Futsal Nusantara. “Surat keputusan sudah kami terima, sehingga pelaksanaan babak 34 besar untuk putaran zona tiga, baik itu tim putra dan putri, akan dilaksanakan di Kota Tarakan pada Oktober mendatang, sehingga kita butuh kesiapan yang lebih,” jelasnya.
Untuk venue yang diinginkan dan layak untuk menggelar event tingkat nasional tersebut, AFP Kaltara memilih untuk menggunakan lapangan tenis indoor Telaga Keramat. Namun perlu adanya perombakan serta penambahan perangkat pertandingan yang membutuhkan waktu serta anggaran yang cukup. “Nantinya kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kota terkait penggunaan lapangan tenis indoor Telaga Keramat tersebut, karena kami rencananya akan menyulapnya menjadi lapangan futsal, karena event ini sangat besar dan sayang untuk dilepas. Karena ini tingkatannya tinggi bagi pencinta futsal di setiap provinsi,” kata Maslan saat ditemui di kediamannya kemarin.
Rencananya AFP akan menggunakan lantai futsal bongkar pasang atau juga yang kerap disebut berjenis polyethyle. Penyediaan sarana serta fasilitas di venue menjadi pekerjaan rumah yang berat, sedangkan untuk menjadi tuan rumah di Pra PON tinggal menunggu kepastian dari FFI, sehingga pada pelaksanaan Liga Futsal Nusantara 2019 menjadi ujian kelayakan bagi AFP Kaltara. “Kalau kami lakukan perombakan dengan diameter lapangan yang diharuskan, misalnya kalau lantai yang dibutuhkan berdiameter 40 kali 28 meter minimal biaya yang kita keluarkan sekira Rp 250 juta. Tapi tergantung bahan apa yang nantinya digunakan. Di event Pra PON Kaltara juga sempat disinggung. FFI sudah punya wacana tapi paling tidak siapkan venue dahulu. Intinya kita harus kerja keras pada 2019 ini,” ungkapnya. (puu/ash)