Ia menerangkan jika pihaknya akan melakukan pengamanan hingga tanggal 1 Januari 2019. Mengingat Tahun Baru juga merupakan momen yang rawan terhadap bentuk segala teror.
“Untuk sterilisasi kami laksanakan dari tanggal 24 sampai tanggal 1 Januari tahun depan. Untuk hari ini kami melakukan sistem per unit. Masing-masing unit mampu memeriksa 4 sampai 5 gereja. Jadi kami dari Gegana Kalimantan Utara dibagi jadi sekitar 3 unit,” ujarnya.
Pengamanan di sejumlah gereja juga melibatkan puluhan personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU).
Komandan Banser Tarakan Yustriadi mengungkapkan, untuk pengamanan Natal tahun ini pihaknya melibatkan 50-an personel yang tersebar di beberapa gereja. Di antaranya terdapat pasukan senyap yang melakukan pemantauan secara sembunyi-sembunyi. “Kami bagi, ada yang porsi senyap ada yang kami plot seperti ini. Yang senyap itu sifatnya memantau memata-matai dan mendeteksi dini kemungkinan-kemungkinan adanya sabotase atau human error yang mungkin terjadi,” tuturnya.
Ia berharap, semoga tahun ini perayaan ibadah Natal bisa berjalan dengan lancar dan baik.