PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR - Sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dinilai rawan terjadinya abrasi (pengikisan kepadatan daratan). Utamanya arbasi pantai di daerah pesisir pantai seperti di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan serta Tarakan.
Diakui Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltara, Syafruddin, secara spesifik pihaknya belum melakukan pendataan terhadap titik rawan abrasi tersebut. “Ada beberapa daerah memang rawan abrasi pantai. Secara spesifik Dishut belum melakukan pendataan,” ungkapnya kepada Radar Kaltara.
Mengantisipasi itu, Dishut menargetkan pelaksanaan penanaman pohon mangrove secara maksimal di daerah pantai atau daerah rawan. Tahun ini penanaman mangrove ditargetkan terealisasi seluas 16 hekatre (ha) di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik.
Sedangkan 2017 lalu penanaman dipusatkan di Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur seluas 14 hektare. “Tahun ini Sebatik saja dulu,” bebernya.
Guna mengoptimalkan lahan di Desa Tanjung Harapan itu, Dishut menyiapkan pohon mangrove sebanyak 30.250 batang terdiri mangrove jenis rhizophora dan avicennia. “Anggarannya ada ratusan juta di APBD Kaltara tahun ini,” ujar Syafruddin.
Tujuan penanaman pohon bernama ilmiah Rhizophoraapiculata itu selain untuk meminimalisir potensi kerusakan lingkungan juga berfungsi sebagai penghijauan. Ia mencontohkan kondisi Desa Tanjung Harapan khususnya dan Sebatik umumnya mengalami abrasi pantai. “Perlu penghalang gelombang, dengan adanya mangrove dapat membantu itu,” sebutnya.