Sejak kasus hilangnya Fitri Hasugian (16) siswa SMA Hang Tuah menguar, warga Tarakan dilanda kegemparan. Beraneka info bertebaran melalui banyak media sosial. Pesannya sama, bahaya masih mengintai. Tak ada alat yang mampu menenangkan warga. Walhasil, seminggu ini warga Tarakan beraktivitas dalam kecemasan.
Linda (35) warga Beringin memperketat pengawasan anak gadisnya. Ia acap risau bila anaknya di luar rumah. Pembatasan jam keluar rumah menjadi pilihan Linda ke anaknya. “Kalau bisa kerja kelompok pun saya harus antar,” ucap dia kemarin.
Nevia Septiani (24) juga sama. Rasa khawatir terut membuntutinya. Tiap hendak beraktivitas, ibu satu anak itu cemas. “Jadi tidak nyaman beraktivitas,” jelas perempuan yang saat ini masih berstatus Mahasiswa STIE Bulungan-Tarakan.
Hj. Fahimah pun tak ketinggalan. Sebagai tip, dia memberikan pesan kepada anak-anaknya yang masih kecil. “Jika pulang sekolah, tunggu jemputan”. Demikian pesan Hj. Fahimah.
“Tunggu ayah jemput ke dalam sekolah, jangan mau ditegur dan diberikan apapun sama orang yang tidak dikenal,” jelas wanita yang bekerja sebagai make-up artist ini. (*/nri/asm)