PROKAL.CO, HARI keempat pengumpulan bantuan logistik untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu terus mengalir. Di antaranya makanan dan minuman serta alat-alat lain yang selama ini dianggap sangat dibutuhkan masyarakat pasca terkena bencana.
Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tarakan Sutiyono mengatakan berdasarkan data pengumpulan sejak tanggal 1 hingga 2 Oktober telah terkumpul sejumlah bantuan. (lihat grafis) Barang tersebut, lanjutnya, sudah dimasukkan ke dalam kapal barang Kantor Distrik Navigasi Tarakan untuk dibawa menuju pelabuhan Pantoloan, Palu. “Jadi selain barang, kami juga menerima sumbangan dana. Sementara dana yang kami terima sudah terkumpul sebanyak Rp 2.550.000,” bebernya. Sutiyono mengatakan jika waktu tempuh untuk sampai ke Pantoloan kurang lebih 30 jam. Artinya, butuh waktu sehari semalam untuk bisa sampai ke Palu. “Kami rencanakan Kamis (4/10) malam, kapal sudah berangkat membawa barang-barang ini. Untuk donasi penerimaan kami setop, kan di Kamis siangnya,” ujarnya. RP 247 JUTA DONASI TERKUMPULTidak luput perhatian dunia pendidikan terhadap korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala. Kali ini datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara dan sekolah-sekolah yang ada di lima kabupaten/kota. Kepala Disdikbud Kaltara Sigit Muryono secara langsung menyerahkan bantuan senilai Rp 247.093.000 itu kepada BPBD Kaltara untuk disalurkan kepada para korban. Jumlah tersebut paling banyak dari Nunukan sebesar Rp 104.798.000. (lihat grafis) “Galangan dana ini dilakukan sejak H+1 gempa di Palu. Ini gayung bersambut, karena anak-anak seperti di Nunukan itu sudah terbiasa berbagi dalam hal seperti ini (bantuan bencana),” kata Sigit. Dalam hal ini, Sigit meminta kepada pejabat eselon III dan IV di setiap cabang dinas di lingkungan Disdikbud Kaltara. Termasuk ke satuan pendidikan, tenaga pengawas serta guru, serta kepala sekolah. “Galangan dana ini dilakukan secara sukarela. Tidak ada paksaan,” sebutnya. Selain itu, pihaknya juga menerima sumbangan dalam bentuk pakaian laik pakai. Pastinya, penggalangan dana itu diberi batas waktu hingga kemarin (3/10). “Bantuan yang diserahkan tadi baru hasil kumpulan hingga pukul 09.20 WITA. Jika masih ada tambahan lagi, kami akan serahkan lagi. Tapi hanya sampai sore kami sudah tutup. Jika nanti ada lagi, kami akan berikan di tahap berikutnya,” tutur Sigit. OMBUDSMAN SARANKAN SATU PINTU Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Kaltara menyarankan satu pintu dalam pemberian bantuan dan pelayanan pengaduan terhadap musibah yang terjadi di Palu-Donggala. Kepala ORI Perwakilan Kaltara Ibramsyah Amiruddin mengungkapkan, saran tersebut agar lebih memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi perkembangan tentang musibah di Sulteng. “Kalau bisa satu pintu. Di samping mencegah hal-hal yang tak diinginkan juga,” ungkap Ibram saat diwawancara awak Radar Tarakan. Pertimbangan lain, dikarenakan adanya kejadian salah seorang warga yang memiliki keluarga di Palu cukup sulit mendapatkan informasi tentang kondisi keluarganya. Bahkan, berdasarkan pengakuan warga yang diketahui bernama Aisyah beralamat di Tanjung Selor, Ibram menjelaskan bahwa warga itu seolah ‘dipimpong’. Ia harus pindah dari satu instansi ke instansi lain. “Harapan kami hal ini tak sampai terjadi lagi. Kasihan, warga yang butuh informasi pasti kondisi di sana (Palu-Donggala) justru tak mendapatkannya,” ujarnya. Padahal, bilamana ada satu posko yang sejak awal dibentuk, maka masyarakat tidak perlu merasa bingung tatkala membutuhkan informasi yang valid. Sebab, terkadang diakuinya beberapa informasi yang tersebar di media sosial (medsos) berbeda dari yang sebenarnya. “Jika dari kami hanya ingin pelayanan perlu diperbaiki. Mengapa? Karena jangan sampai masyarakat mengeluhkan tentang kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan,” tuturnya. Seharusnya, instansi terkait yang telah mendapatkan laporan dari masyarakat sekiranya dapat ditampung dengan baik. Sehingga, meski instansi itu belum memiliki informasi yang dibutuhkan, namun masyarakat dapat merasa nyaman dengan jawaban yang diperolehnya dari awal. “Bukan mengarahkan ke lainnya. Ada baiknya, simpan nomor HP pelapor. Dan bila mana ada informasi perkembangan dapat disampaikan,” katanya. Ibram langsung mengonfirmasi ke instansi terkait. “Alhamdulillah saat ini sudah berubah dari segi pelayanan. Dan harapan kami hal-hal lain yang dibutuhkan masyarakat sekiranya pelayanan dapat lebih ditingkatkan,” harapnya. “Ya, kasihan mereka yang sudah ditimpa musibah karena keluarganya di sana tengah berjuang melewati terjangan gempa dan tsunami sebelumnya,” timpalnya. Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry mengatakan, terkait pelayanan menurutnya bukan hanya pada menerima laporan atau pengaduan. Namun, bagaimana bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. “Jika mengenai adanya laporan warga ke pos penjagaan, sebenarnya sudah diterima dengan baik. Hanya, memang kami sarankan instansi yang lebih dominan menanganinya,” ungkapnya. “Tapi, sekali lagi bukan berarti kami mengalihkan atau tidak menerima laporan tersebut. Namun, masalah bencana ada yang lebih berkompenten dalam hal ini BPBD,” sambungnya. Lanjutnya, pihaknya berharap instansi terkait dapat segera membuka posko guna menerima pengaduan warga. Tentunya, juga siap membantu melalui unit-unit yang ada. “Rekan bhabinkamtibmas bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat. Intinya kami siap memberikan bantuan kepada warga terkait tentang bencana Palu,” jelasnya. Di sisi lain, pihaknya juga tengah menghimpun bantuan untuk membantu warga di Palu. Bahkan, personel yang ada keluarganya di Palu juga akan dipikirkan untuk mereka dapat ke sana melihat langsung. “Sekarang kami juga tengah berkoordinasi dengan rekan-rekan di sana. Tapi karena banyak keterbatasan, sehingga kami masih sulit berkomunikasi dengan rekan di sana,” tutupnya. Sementara, di BPBD sendiri baik di tingkat provinsi dan kabupaten sudah mendirikan posko pengaduan. Sehingga masyarakat saat ini sudah tak cukup sulit dalam mendapatkan informasi soal Palu-Donggala. (eru/iwk/omg/lim) BANTUAN SEMENTARA Per 2 Oktober 2018 MAKANAN Mi : 318 kotak Beras 20 kg : 18 zak Beras 10 kg : 13 zak Beras 5 kg : 36 zak Kue kering : 39 dus Minyak goreng : 8 dus Makanan bayi : 2 kotak MINUMAN Air mineral : 384 kotak Teh celup/kopi : 7 kotak Gula pasir : 1 kotak PAKAIAN Pakaian layak : 284 koli Pakaian dalam wanita : 1 kotak Pempers : 6 kotak Sepatu/sandal : 1 kotak ALAT-ALAT LAIN Terpal : 6 Buah Tisu : 1 kotak Pasta gigi : 2 kotak Barang campuran : 2 koli