NUNUKAN - Seiring pergeseran budaya berbelanja masyarakat, yang semula mengandalkan toko konvensional kini beralih ke online shop tak dapat dihindari. Tak ayal, proses pengiriman paket barang menjadi pilihan. Namun, di tengah kondisi arus mudik saat ini, pengiriman paket barang belanjaan online di penyedia jasa pengiriman mulai overload.
Hal ini diperngaruhi dengan penggunaan transportasi pengiriman barang yang harus bersaing dengan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran.
Pimpinan Cabang JNE Nunukan Rahmat membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, jumlah paket pengiriman saat ini sedang meningkat. Tak hanya yang tiba, begitu juga yang keluar. Hanya saja, waktu pengiriman dan kedatangan barang sudah tidak seperti hari-hari biasanya yang hanya 2 hingga 4 hari.
“Ini terjadi di semua daerah. Karena masih menggunakan pesawat komersil. Jadi, ada persaingan dengan barang milik penumpang yang mudik,” jelas Rahmat saat ditemui di kantornya.
Dijelaskan, sejak memasuk hari ke-20 Ramadan, volume barang yang datang memang meningkat. Sehingga, proses pengantaran barang hingga ke konsumen ikut terganggu. Olehnya, bagi pemilik barang diimbau untuk datang mengambil langsung ke kantor jika ingin barangnya cepat di tangan. “Kalau mau menunggu diantarkan silakan saja. Tapi mungkin sedikit lama karena banyaknya barang yang juga diantar,” ungkapnya.
Bagi warga yang ingin mengirim barang, lanjutnya, diharapkan untuk tidak melakukan dalam waktu dekat ini. Lebih baik dilakukan sesudah lebaran saja. Sebab, dikhawatirkan jika dikirim saat ini, barang yang diharapkan dapat digunakan sebelum lebaran justru terlambat. “Karena, saat ini barang-barang pengiriman di bandara-bandara besar sedang penuh. Makanya pengiriman agak telat. Meskipun begitu, JNE tetap buka pengambilan barang hingga malam hari. Nanti setelah Lebaran, jam operasionalnya kebali normal lagi,” ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Kantor Pos Nunukan Yusran. Ia mengatakan, pengiriman yang dimiliki, peningkatan yang mereka alami sebanyak 30 persen-50 persen hingga lebaran. Bahkan pengiriman ekspres yang dijamin satu hari sampai, pada saat overload seperti, kemungkinan akan sampai dalam kurun waktu 2 hingga 3 hari. "Kami diminta sampaikan ke pelanggan kalau sekarang tidak bisa janji sampai tepat waktu, walaupun gunakan paket ekspres," kata Yusran.
Menurutnya, hal ini terjadi setiap tahunnya menjelang Lebaran, namun angka peningkatannya tidak selalu sama. Pihak Pos Indonesia meminta para pengirim mengerti atas keterlambatan.
“Yang paling banyak saat ini adanya pengambila uang pensiun TNI dan guru. Tapi, H-3 lebaran dipastikan sudah selesai semua. Hanya pengiriman barang saja yang belum normal. Karena, masih menggunakan pesawat komersil jadi bersaing dengan penumpang arus mudik. Musim penumpang jadi begitulah,” ungkapnya. (oya/nri)