PEMBAGIAN kain batik khas Kota Tarakan menghiasi kontes Liga Dangdut (Lida) Indonesia yang ditayangkan di salah satu televisi swasta. Itu dilakukan Plt. Wali Kota Tarakan Khaeruddin Arief Hidayat.

Kepada Radar Tarakan, Arief ingin menunjukkan batik khas Kalimantan Utara. Sekaligus berpromosi terkait hal-hal menarik yang hanya ada di Kota Tarakan dan Kalimantan Utara.

Dalam kontes itu, Kota Tarakan diwakili Ike dan Kartina. Nah, pada kesempatan inilah Arief mengenalkan khas Kota Tarakan agar dapat dikenal di seluruh Indonesia. Saat di layar kaca Arief tampak membagikan kain batik khas, sedang finalis Lida yang berasal dari Kaltara mengenalkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) khas Kaltara, seperti ikan tipis, peyek, amplang yang merupakan khas Tarakan. “Pokoknya apapun yang menjadi produk khas Tarakan dan UMKM-lah,” bebernya.

Melalui kegiatan tersebut, Arief mengharapkan dapat memperkenalkan, sekaligus memamerkan budaya Kota Tarakan. Akan tetapi, saat ditanyakan motif berapa harga batik yang ia berikan, Arief a menjawab gratis. “Itu batik khas Kota Tarakan, lumayan promosi gratis biar bisa disaksikan di seluruh Indonesia,” ucapnya.

PEJABAT RAMAI BERI DUKUNGAN

Jumat (23/2) malam menjadi kesempatan bagi Kaltara memperkenalkan diri secara nasional. Kegiatan yang berlangsung di dalam studio itu dihadiri sejumlah pejabat dengan berbagai latar belakang. Dari camat hingga Plt. Wali Kota.

Anggota DPRD Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan, sebanyak dua puluh anggota DPRD Tana Tidung hadir memberikan dukungan secara langsung kepada Samsul, duta Kalimantan Utara yang berasal dari Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir. Beberapa pendukung Samsul dan juga Dayat datang dari Tarakan dan Kabupaten Bulungan.

Camat Sesayap Hilir Jamli mengatakan, sengaja datang ke Jakarta menyaksikan duta Kaltara, Samsul, tampil bernyanyi dalam kontes itu. “Dan ternyata kedatangan kami tidak sia-sia, Samsul mendapat polling SMS paling banyak dan akhirnya Samsul terpilih menjadi perwakilan duta Kaltara. Saya berharap semoga Samsul selalu sehat, mengingat penyakit lupus yang dideritanya itu. Semoga Samsul bisa menang di tahap yang berikutnya,” kata Jamli.

Suasana tampak haru ketika Samsul membawakan lagu Kehilangan. Para dewan juri dan penonton meneteskan air mata mendengar Samsul melantunkan lagu tersebut. Ditambah lagi kisah memilukan. Empat tahun belakangan Samsul menderita penyakit lupus. Sang ibu yang ingin melihat anaknya sukses rela banting tulang mencari rezeki. Keluarga sederhana ini hidup dengan mengandalkan hasil laut yang penghasilannya tidak menentu.

Sementara itu Bupati Tana Tidung Undunsyah memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya kepada masyarakat Tana Tidung atas atensi doa dan dukungannya. (*/shy/*/rko/lim)