MANAGED BY:
SENIN
25 SEPTEMBER
RADAR KALTARA | TARAKAN | BULUNGAN | NUNUKAN | MALINAU | KTT | KULINER | OLAHRAGA | ADV | KRIMINAL

RADAR KALTARA

Senin, 04 Desember 2017 13:00
Pembangunan PLTU Tarakan Ditunda

2020 Gas di Sei Menggaris Bisa Dimanfaatkan

DOK

TARAKAN – Persoalan listrik memang masih terjadi di Bumi Paguntaka. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Khusus (ULK) Tarakan berkomitmen, per 1 Desember tidak ada lagi pemadaman, terkecuali terjadi gangguan maupun pemeliharaan jaringan.

Bukan tanpa alasan, PLN ULK Tarakan mengatasi krisis listrik saat pasokan dari PT Pertamina EP Asset Field Bunyu ini, dengan menambah mesin pembangkit tenaga diesel (PLTD) yang dinilai dapat menutupi kekurangan, jika pasokan gas tidak stabil. Kendati begitu gas masih menjadi kebutuhan primer bagi PLN ULK Tarakan.

Mengingat adanya potensi gas di Sei Menggaris, perusahaan penyedia listrik itu, berencananya akan membangun mesin pembangkit di Sei Menggaris, pada tahun 2020 nanti sudah bisa dikoneksikan ke Tarakan. Tidak hanya itu, mesin pembangkit lainnya juga terus diupayakan untuk sistem kelistrikan yang handal.

General Manager PT PLN Wilayah Kaltim-Kaltara, Riza Novianto Gustam, mengatakan gas di Sei Menggaris diperkirakan dapat menyuplai sekira 24 MMSCFD. Otomatis pengerjaannya dimulai dalam 2018, sementara design dan konstruksinya membutuhkan waktu setidaknya dua tahun. “Jadi nanti PLN akan menarik jaringan dari Sei Menggaris,” tuturnya.

Tak hanya itu nantinya, PLN juga akan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Gunung Belah, Tarakan. Hal tersebut masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 hingga 2026, hal ini masih dalam tahap persiapan pengadaan.

Nantinya dalam mengoperasionalkan dilakukan dengan bertahap. Tahap pertama 1x18 megawatt (MW) ditargetkan dalam 2018 yang sudah dapat digunakan. Kemudian 1x18 MW dilanjutkan pada 2019. “PLTMG di Gunung Belah masih sementara berproses,” ujarnya kepada Radar Tarakan saat dikonfirmasi melalui via telepon, Sabtu (2/12).

PLTMG ini nantinya akan bersistem dual fuel, dalam artian dapat dioperasikan dengan gas maupun bahan bakar solar dengan mesin yang sama. Sehingga tidak hanya mengandalkan energi primer dari gas.

Saat disinggung mengenai mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk Tarakan, Riza mengatakan sementara ini ditunda. Bahkan sebenarnya PLTU dapat dikatakan tidak begitu prioritas, lantaran beban puncak di Tarakan hanya 39,3 MW. Sehingga hanya dapat ditutupi dengan mesin diesel.

“PLTU yang sementara berproses di Tanjung Selor, kemudian PLTMG di Tanjung Selor 15 MW juga,” terang Riza.

Mengenai wacana penarikan kabel dari Kaltim untuk suplai listrik ke Tarakan melalui transmisi kabel laut. Saat ini masih dalam tahap uji Feasibility Study (FS) atau uji coba kelayakan. Dalam tahap ini membutuhkan waktu sekira dua tahun lamanya. Sehingga ditargetkan dalam 2020 mendatang dapat dioperasikan.

“Biasanya kendala karena pembebasan lahan. Alhamdulillah sejauh ini masih lancar. Pengerjaan Kaltim-Kaltara sudah dimulai, rencananya 2020 sudah tersambung semua. Dan Sei Menggaris juga selesai, jadi sudah terkoneksi semua,” harapnya.

POTENSI BESAR, MENUNGGU PENYALURAN

PT Medco E&P mengakui jika Sei Menggaris memang memiliki potensi gas yang besar yakni sekitar 25 hingga 30 MMSCFD. Gas memang tidak dapat diprediksi tetapi memang diakui cukup jika untuk memenuhi kebutuhan listrik Kota Tarakan.

“Tetapi memang untuk penyalurannya harus menunggu pemerintah atau dari investor sendiri. Kalau mau silakan, karena kami ini hanya menjual saja,” ujar Asep Suryadarma, HSE Publik Affair Security Dept, PT Medco E&P.

HSE and Pasel Lead PT Medco E&P, BhreAtyanta menambahkan untuk potensi gas dari Sei Manggaris memang sudah dilakukan beberapa kajian yang di lakukan oleh stasiun gas, bahkan gas plane (murni) juga telah siap. Selama ini memang telah dibeli oleh Tanah Merah  sebesar 2,5 MMSCFD, dan jika memang pemerintah ataupun investor ingin membeli untuk kesiapan listrik Tarakan, dapat dilakukan, karena gas telah siap.

“Bisa berbagai cara dilakukan, mau beli gasnya atau langsung listriknya,” ungkapnya.

Penemuan potensi gas dari Sei Menggaris sendiri memang biasanya dilakukan dari sepuluh tahun yang lalu dengan dilakukan eksplorasi, setelah itu dilakukan development atau pengembangan.

“Saat ini itu sudah development,” tambahnya.

Dengan tersedianya gas yang melimpah di Sei Menggaris, pihaknya sendiri berharap pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dan berimbang untuk menuntaskan permasalahan listrik yang terus menghantui masyarakat Tarakan.

“Tinggal dari pemerintah saja ingin melakukan seperti apa, karena sudah siap. Tetapi memang untuk mengalirkan gas atau listrik bukan perkara mudah dan bisa menghabiskan dana yang sangat besar,” pungkasnya

PENAMBAHAN MESIN TUTUPI KEKURANGAN GAS

Manager PT PLN (Persero) ULK Tarakan, Totok Suharto, untuk menutupi pasokan gas yang sewaktu-waktu dapat turun, saat ini sudah ada penambahan mesin diesel sebesar 2 MW dan sudah dapat dioperasikan. Ke depannya, dalam meminimalisasi gangguan jaringan, akan dilakukan inspeksi jaringan untuk menjaga keandalan.

“Mungkin sekitar 17 Desember, akan diadakan gelar pasukan dan peralatan. Untuk menjaga keandalan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru. Seperti yang kami lakukan saat Lebaran lalu,” tutur lelaki asal Semarang itu, kepada Radar Tarakan saat ditemui di ruang kerjanya.

Tak hanya itu, nantinya PLN ULK Tarakan juga berencana kembali melakukan penambahan mesin diesel dengan kapasitas daya sebesar 5 MW, yang kini masih dalam tahap proses pengadaan. Kendati begitu, mesin penambahan saat ini sudah diharapkan bisa menutupi kekurangan untuk ke depannya.

“Rencananya juga suplai gas dari Bunyu akan kami naikkan. Dari yang awalnya sekitar 4 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) menjadi 6 MMSCFD dan pihak Pertamina juga masih berusaha untuk bisa memenuhi permintaan penambahan ini. Jadi harapan kami gasnya ditambah dan mesin diesel juga sudah disiapkan,” ungkap Totok.

Asisten Manager PT PLN (Persero) ULK Tarakan, Aris Hermawan, menambahkan, dari sisi kesiapan pembangkit memang PLN sudah memiliki tambahan mesin dengan daya 2 MW yang ternyata bisa menyuplai hingga 4 MW.

“Dari mesin 2 MW itu ternyata disiapkan daya untuk back up. Di saat mesin 2 MW ada gangguan, masih ada bisa di-back up,” tutur Aris.

Sedangkan untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) berupa solar, PLN juga mendapatkan suplai dari PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field rata-rata 70 hingga 80 ribu liter per hari.

“Selama ini tidak ada masalah dari Pertamina, karena mereka juga mengutamakan PLN untuk mendapatkan suplai. Kebutuhan mesin diesel ini memang tergantung dari pemakaian, kalau gas turun otomatis kebutuhan solar akan naik,” jelas Aris.

Sebagian besar mesin pembangkit di PLN merupakan rental dari perusahaan swasta. Mesin pembangkit milik PLN hanya 20 persen dan 80 persen rental juga excess power dari PT Idec Tarakan (lihat grafis). “Jadi selama gasnya turun, tapi kami sudah menyediakan mesin diesel dan bisa ter-cover maka tidak ada pemadaman lagi,” harapnya.

Dengan persiapan-persiapan pembangkit yang sudah disiapkan, maka PLN berupaya tidak ada pemadaman yang dikarenakan pasokan gas berkurang. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pemadaman pada saat ada gangguan jaringan dan dilakukan pemeliharaan.

“Mengingat dalam Desember ada perayaan Natal dan Tahun Baru, jadi diupayakan tidak ada pemadaman. Jadi Tahun Baru juga bisa berjalan lancar,” ungkapnya.

Dalam tahun ini, PLN sudah mendatangkan mesin diesel dengan total daya 8 MW dan ke depannya akan terus menunggu program-program baru. Diakui Aris, pasokan gas tetap menjadi prioritas karena sebagai energi primer. Akan tetapi kondisi gas yang tidak dapat diprediksi, maka diupayakan dengan mesin diesel yang dapat menutupi kekurangan gas. Ke depan, PLN menargetkan tidak ada pemadaman yang berkepanjangan dan memang membutuhkan proses. “Gas menjadi prioritas kita karena lebih ramah lingkungan dibandingkan solar. Selama masih ada gas, kami akan manfaatkan terus,” ungkapnya.  (*/one/*/yus/nri)


BACA JUGA

Minggu, 24 September 2023 11:09

Jumlah Pencari Kerja di Tarakan Alami Kenaikan

Semakin berkembangnya Kota Tarakan jumlah penduduk terus mengalami penambahan. Bertambahnya…

Jumat, 22 September 2023 13:20

210 Ton Pangan Bantuan Segera Disalurkan

Setelah tuntas menyalurkan bantuan tahap pertama, sebanyak 210 ton beras…

Jumat, 22 September 2023 13:19

WADUH..!! Ada Anak Buaya Muncul di Sungai IPAL PDAM Kampung Bugis, Tarakan

Warga Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, tepatnya…

Kamis, 21 September 2023 10:24

Rute Internasional Tarakan-Tawau Berjalan Pekan Depan

Direncanakan jalur pelayaran internasional Tarakan-Tawau, Malaysia akan dimulai pada 28…

Senin, 18 September 2023 12:49

Pangan Terdampak El Nino Picu Inflasi, di Kaltara Harga Beras Naik

Harga beras didapati mengalami kenaikan di wilayah Kaltara lantaran adanya…

Minggu, 17 September 2023 12:01

Jadi Kurir Sabu Seberat 20 Kg, WN Malaysia Hanya Dituntut JPU Nunukan Seumur Hidup

Seorang WN Malaysia berinisial IN (31), kurir sabu jaringan internasional…

Minggu, 17 September 2023 12:00

Dana BOS Diduga Disalahgunakan, Disdikbud Tarakan Klaim Hanya Persoalan SOP

 Soal laporan dugaan penyalahgunaan bantuan operasional sekolah (BOS) di salah…

Rabu, 13 September 2023 11:28

Pembunuhan PSK di Kampung 1 Tarakan Belum Terungkap, Polisi Tunggu Hasil Olah TKP

Misteri siapa pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita yang berinisial N…

Rabu, 13 September 2023 11:10

3 Tahun Menunggu Kepastian Hukum, Berharap Eksekusi Segera Dituntaskan

Adanya persoalan sengketa bangunan yang melibatkan anak dan mantan anak…

Minggu, 10 September 2023 21:36

Perusahaan Besar di Tarakan Didominasi Pekerja dari Luar

Sebagai kota berkembang di Indonesia, Kota Tarakan terus mengalami penambahkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers