MANAGED BY:
SENIN
02 OKTOBER
RADAR KALTARA | TARAKAN | BULUNGAN | NUNUKAN | MALINAU | KTT | KULINER | OLAHRAGA | ADV | KRIMINAL

RADAR KALTARA

Selasa, 03 Oktober 2017 13:09
Mengenal Batik Lulantatibu, Batik Khas Nunukan
Ini Dia, Satu-satunya Batik di Kaltara yang Miliki Hak Cipta
MELATIH: Pelatihan teknik batik yang dilakukan Disparpora Nunukan belum lama ini. DISPARPORA UNTUK RADAR NUNUKAN

Hari Batik Nasional 2 Oktober kemarin diperingati cukup meriah di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Khusus di Kaltara, tepatnya Kabupaten Nunukan juga memiliki batik khas sendiri. Bahkan, batik Nunukan ini memiliki motif yang berasal dari lima etnis suku di Nunukan. Seperti apa batiknya, ikuti liputannya.

RIKO ADITYA WARDANA

TIDAK mudah menggagas motif batik dengan ciri khas Nunukan yang bernama Lulantatibu ini. Butuh waktu dan proses hingga empat tahun lamanya hingga Batik Lulantatibu ini menjadi salah satu budaya milik Kabupaten Nunukan.

Lulantatibu, nama batik ini diambil dari lima nama motif batik se-Kecamatan Nunukan. Yakni motif Batik Lundayeh, Batik Tagalan, Batik Tahol, Batik Tidung dan Bulungan. Ya, lima nama motif tersebut merupakan dari lima etnis asli suku Nunukan.

Sebelum nama Batik Luluantatibu tercetus, nama kelima motif tersebut memang sudah diciptakan oleh Wahyu Muji Lestari. Pada akhirnya digabungkan menjadi satu dan menjadi Batik Lulantatibu yang sekarang ini dikenal sebagai batik khas Nunukan.

Sedikit cerita Wahyu, sapaan akrabnya, saat menceritakan sejarah batik di Nunukan. Dirinya sudah mulai merambah ke dunia batik di Nunukan sejak 2008 lalu. Mengawali dengan mengumpulkan motif seluruh etnis asli suku di Nunukan, dirinya berhasil mencapainya hingga setahun lamanya dengan keseluruhan motif untuk digagas menjadi batik pada 2010 silam.

“Pada saat itulah saya menciptakan kelima motif batik tersebut seraya mengenalkan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di bidang batik, terkait teknik batik tersebut,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Kemitraan dan Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Nunukan tersebut.

Pada akhirnya di 2012 lalu, dirinya mengadakan kegiatan lokakarya untuk menciptakan batik khas Nunukan. Saat itulah tercetus nama Batik Laluntatibu. Hal itu dilakukan Wahyu sendiri lantaran menurutnya kelimanya mempunyai filosofi yang sama dan berkaitan.

Jika motif tersebut digabungkan di satu batik, akan bermakna lima etnis yang tertuang di dalamnya. Di mana arti Lundayeh yang bermotif Tempayan bermakna perlindungan. Sementara Tagalan bermotif Pinunggu yang bermakna kesatuan.

Untuk Tahol bermotif tameng bermakna menjaga kesatuan. Terakhir, yakni Tidung dan Bulungan bermotif Bunga Raye dan persatuan bermakna menyatukan seluruh kekuatan untuk menjaga keselamatan dan obat segala penyakit.

“Jadi, kalau digabungkan menjadi Laluntatibu akan bermakna bahwa seluruh etnis yang ada bersama-sama tumbuh dan berkembang di atas pondasi yang kokoh dan kuat dengan saling menjaga, melindungi dan memberikan kenyamanan menuju kesuksesan, kehidupan yang indah, aman, damai, sejahtera dan penuh kemakmuran,” tegas Wahyu.

Hal itulah yang menjadi dasar Wahyu untuk menggabungkan lima motif menjadi ciri khas motif batik Nunukan. Semenjak nama Laluntatibu tercipta, diadakan pelatihan batik untuk proses produksi dengan teknik tulis.

Hingga tepat 10 Desember 2011, Batik Laluntatibu akhirnya diluncurkan menjadi salah satu batik asal Nunukan. Pasca launching, proses produksi terus di lakukan. Namun, masih ada sejumlah kendala lantaran hak cipta atau Hak Atas Kekayaan Intelektual (Haki) saat itu masih dalam proses. Tanpa Haki tersebut, dirinya ragu akan memproduksi hingga mendistribusikannya hingga ke luar daerah.

Namun, ia menerima Haki dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 9 Mei 2017 lalu. Ini menjadikan batik khas Nunukan dengan menggabungkan lima etnis menjadi satu-satunya batik yang memiliki Haki di Kaltara.

Hingga kini pihaknya terus menggenjot SDM untuk terus memproduksi dengan alat dan bahan-bahan produksi lainnya. Meski mempunyai tempat sendiri memproduksi batik di Jalan Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan Selatan. Kebanyakan SDM memilih mengerjakan di rumah ketika waktu luang.

“Karena sudah ada alatnya jadi sambil mengerjakannya di rumah itu tidak apa-apa. Kami berharap warga bisa terus kami dorong untuk berkarya. Apalagi sebagian sudah ada yang lancar dalam pewarnaan. Semoga ke depannya akan terus berkembang,” harap Wahyu mengakhiri. (***/eza)


BACA JUGA

Senin, 02 Oktober 2023 10:56

Warga Sei Menggaris Hilang Diterkam Buaya

HARI kedua pencarian, setelah hilang diseret buaya ke dalam sungai pada…

Sabtu, 30 September 2023 12:42

BNPB Kucurkan Bantuan untuk Penanganan Darurat Bencana Banjir di Nunukan

 Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat…

Sabtu, 30 September 2023 12:35

Pustu Memungut Biaya, Warga Protes

 Setelah dibuka, Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu) SP-5 Sebakis, yang sempat…

Jumat, 29 September 2023 00:39

Banjir di Nunukan, Dua Kecamatan Masih Terendam

Situasi sejumlah kecamatan yang diterpa banjir kini berangsur pulih. Hanya…

Rabu, 27 September 2023 23:23

Harga Rumput Laut di Nunukan Anjlok! Dari Rp 40 Ribu Kini Rp 9 Ribu Per Kilogramnya

Anjloknya harga rumput laut yang awalnya di angka Rp 40…

Rabu, 27 September 2023 23:15

Ratusan Kepala Keluarga di Sembakung, Nunukan Masih di Posko Pengungsian

 Hari ke enam masa tanggap darurat bencana alam banjir menunjukkan…

Rabu, 27 September 2023 13:47

350 Personel Satgas Amankan Sektor Timur Perbatasan Dari Sebatik hingga Lumbis

Tongkat estafet pengamanan perbatasan kini diemban Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan…

Rabu, 27 September 2023 13:45

Warga Korban Banjir di Nunukan Diserang Penyakit Berikut Rinciannya..

Langkah cepat penanganan warga terdampak banjir disejumlah kecamatan dilakukan Peme…

Rabu, 27 September 2023 13:44

Demi Beli Handphone, Pemuda di Nunukan Nekat Curi Kotak Amal

Seorang pemuda berinisial YU (20) nekat mencuri kotak amal, hanya…

Selasa, 26 September 2023 13:23

Debit Air di Dua Kecamatan di Nunukan Kembali Naik, Tiga Kecamatan Mulai Surut

Banjir masih mendera sejumlah kecamatan. Teranyar, debit air di dua…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers