TARAKAN – Pedagang ikan di pasar rakyat (Gusher) di Tarakan mengeluhkan ketiadaan patokan resmi harga ikan saat pemerintah pusat memutuskan menurunkan harga BBM. Pembeli, juga resah dengan kenaikan harga ikan.
Pedagang ikan, Amir (37) mengaku, sejak turunnya harga BBM per 5 Januari 2016, harga fluktuatif. Tidak berpengaruh sama sekali. “Jika BBM turun Rp 2000 per liter, harga ikan bisa turun. Saat ini harga masih relatif mahal,” tutur Amir, Minggu (10/1).
Ungkap Amir, pembeli juga merasakan hal sama dengannya. “Pembeli banyak mengeluhkan harga ikan yang mahal,” ujar Amir.
Perubahan harga ikan tak melulu disebabkan faktor kenaikan BBM. Bisa pula disumbang sumber ikan. Diketahui, ikan yang dijual di pasar-pasar di Tarakan, bukan dari perairan Tarakan. Namun, dipasok dari Tanjung Batu, Berau, Tawau dan tambak – tambak ikan. “Tambak yang tidak menentu,” Ungkapnya kepada Radar Tarakan, Minggu (10/1). (*/tri/asm)