USAI penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per Selasa (5/1), kondisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tarakan terlihat sering dipenuhi kendaraan yang mengantre.
Salah satu petugas SPBU di Jalan Mulawarman mengungkapkan, jumlah antrean kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan membeli BBM tak pernah sepi, terus-menerus terjadi antrean panjang. “Biasanya ramai kalau pagi orang berangkat kerja dan sore saat orang pulang kerja, tapi sekarang tengah hari saja masih ramai,” kata petugas yang namanya dirahasiakan saat ditemui Radar Tarakan, Jumat (8/1).
Menurutnya, turunnya harga BBM cukup mempengaruhi pembeli meski penurunannya tidak terlalu signifikan. “Premium saja turunnya hanya Rp 350 per liter, tapi kalau beli dengan jumlah banyak kan lumayan,” jelasnya.
Senada, salah satu petugas SPBU di Jalan Kusuma Bangsa juga mengatakan sejak Rabu (5/1) mulai pukul 08.00 sampai 13.00 Wita, kendaraan selalu saja ramai tanpa henti. “Sebelum harga turun kendaraan belum terlalu ramai, namun setelah diumumkan harganya turun kendaraan baik roda dua maupun roda empat mulai antre panjang,” kata petugas yang namanya juga dirahasiakan Radar Tarakan.
Antrean panjang paling sering terjadi pada kelompok kendaraan roda dua dan roda empat untuk pengisiaan BBM jenis premium. Sementara solar ataupun pertamax masih normal.
Sebagai informasi, harga BBM yang turun sejak hari Rabu (5/1) untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, jenis premium menjadi Rp 7.050 per liter dari sebelumnya Rp 7.400 per liter. Sementara untuk luar Jawa, Madura, dan Bali, ditetapkan Rp 6.950 per liter dari sebelumnya Rp 7.300 per liter. Sedangkan Solar menjadi Rp 5.650 per liter. (*/eru/ash)