PROKAL.CO, TANJUNG SELOR - Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dinilai cukup berpotensi sebagai kawasan pengembangbiakan peternakan kerbau. Tahun ini kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi, pemerintah melaksanakan kegiatan pengadaan bibit kerbau.
Anggaran pengadaannya sekitar Rp 1 miliar melalui APBN 2018 atau Kementerian Pertanian (Kementan). "Saat ini dalam proses pengadaan dan penetapan pemenang lelang," ungkap Andi Santiaji kepada Radar Kaltara, Selasa (9/10).
Pengadaan lanjutnya, yaitu diprioritaskan terhadap kerbau lokal. Tujuan pengadaan adalah upaya memaksimalkan pengembangbiakkan kerbau dengan cara kawin silang. "Kalau lihat selama perlu ada kawin silang agar hasilnya lebih baik," imbuhnya.
Kerbau itu nanti semunya akan didrop ke Kecamatan Krayan dan dikelola oleh kelompok tani. Pengembangbiakkan kerbau pola inseminasi buatan (IB) atau perkawinan silang menurut Andi cukup berhasil. Sebab itu program yang sama dirasa perlu terus dilanjutkan agar populasi kerbau di Kaltara khususnya di Krayan dapat diandalkan ke depannya. "Angkanya saja tidak hapal. Tapi ini ada hasilnya," tegas Andi.
Selain itu, di Krayan terdapat sejumlah komoditi pangan yang dapat dikembangkan sekaligus dipadukan, hingga memungkinkan Kaltara menjadi lumbung pangan. Di antaranya adalah memadukan padi Adan dengan kerbau Krayan. "Harapan kita ke depan bukan hanya bisa menutupi kebutuhan Kaltara juga ekspor," sebutnya.
Tambah dia, rencana induk pengembangan pertanian di wilayah perbatasan, DPKP Kaltara mencanangkan program pengembangan padi organik dan pengembangbiakkan Kerbau Krayan melalui metode IB. "Padi Adan dan Kerbau Krayan fokus kita kembangkan," sebutnya.
Pemprov Kaltara lanjutnya, terus berbenah guna memaksimalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Kaltara. Salah satunya adalah sektor pertanian dan pengembangbiakkan kerbau. Sebagai provinsi baru, Kaltara dirasa memang perlu bergerak cepat agar potensi yang ada terkelola dengan baik serta berdampak positif bagi daerah. "Ini yang kami lakukan memaksimalkan potensi-potensi kita," pungkasnya.
Untuk diketahui, produksi pertanian organik beras Adan kisaran 16.642 ton pertahun dengan produktivitas 4,90 ton per hektare. Potensi lahan pertanian organik di Krayan mencapai sekira 4000 hekatare. Hasil produksi dijual ke negara tetangga Malaysia ( berorientasi ekspor ). Beras Adan memiliki tiga varian, yaitu putih, hitam, dan merah. Selain itu khas aroma, cita rasa, dan tekstur yang halus menjadi nilai jual tersendiri. (isl/udn)