PROKAL.CO, Sebanyak 34 pelajar dari Kalimantan Utara mendapat kesempatan menempuh pendidikan di Tiongkok dengan beasiswa dari Indonesia Tiongkok Culture Centre (ITCC). Di antara mereka, butuh usaha lebih mewujudkan cita-cita.
YEDIDAH PAKONDO, Surabaya
MESKI berasal dari kawasan pedalaman di Kalimantan Utara dan belum menguasai bahasa Tiongkok, Janna Dwi Apriani tetap memiliki niat kuat mengubah hidupnya. Dengan menempuh pendidikan di Negeri Tirai Bambu itu.
Menurut dara 18 tahun berparas ayu itu, kesempurnaan wanita tidak hanya terletak pada kecantikannya saja. Wanita harus berani mengambil risiko dengan apa yang ditempuhnya. Termasuk menjalani pendidikan di luar negeri.
“Saya harus berani mengambil tantangan itu, dan saya optimis bisa,” tuturnya dengan senyum lebar.
Janna berasal dari Krayan, Nunukan. Untuk itu, timbul keinginan Janna untuk membangun Krayan menjadi lebih baik di kemudian hari. Hingga kini, Janna telah melalui 3 bulan kursus bahasa Tiongkok di Surabaya, kursus bahasa Tiongkok ini akan berlanjut selama 1 tahun di Tiongkok.
“Jadi, pas tahun 2017 lalu, ada program beasiswa ITCC, saya tertarik dengan beasiswanya,” katanya.
Program beasiswa yang disodorkan ITCC memang tidak rumit. Setiap pelajar hanya diberikan kesempatan untuk menyatakan siap menempuh pendidikan di Negeri Tiongkok. Atas tawaran yang diberi guru dan camat kepada Janna, membuat Janna bergegas untuk melengkapi berkas yang dibutuhkan ITCC.
“Kami ada 3 orang dari Krayan. Jadi siapa saja yang ingin ikut silahkan,” ucapnya.
Selama menempuh pendidikan di Krayan, Janna tak pernah lepas 10 besar di kelasnya. Hal inilah yang membuat kedua orang tua Janna, Jhonly Surang dan Afliana Padan semakin yakin bahwa anaknya bisa menempuh pendidikan di Tiongkok.
Universitas Jhiangsui Institute of Commers, jurusan fisioterapi. Rekam medis inilah yang menjadi pilihan Janna. Pada jurusan ini membahas tentang pendataan terhadap pasien sakit.
Bekerja di bidang kesehatan merupakan cita-cita Janna sejak kecil, apalagi dalam sanubari Janna menginginkan adanya perubahan pelayanan kesehatan di Krayan menjadi lebih baik.
“Saya ingin mengubah Krayan menjadi lebih maju dari sebelumnya. Saya yakin bisa menyelesaikan program pendidikan di Tiongkok maksimal 4 tahun,” bebernya optimis. (bersambung/lim)
Tiga Bulan Fokus Kursus Bahasa Tiongkok