PROKAL.CO, NUNUKAN – Ketidaktahuan masyarakat terhadap dampak narkotika dan obat berbahaya (Narkoba) menjadi salah satu faktor tingginya pengunaan narkoba saat ini. Upaya pembarantasan melalui penindakan aparat hukum pun kurang mendapatkan hasil maksimal jika tak diimbangi dengan pemberdayaan masyarakat.
Hal tersebut sangat disadari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan. Sehingga, dalam upaya pemberantasannya lebih fokus pada edukasi terhadap dampat negatif yang ditimbulkan narkoba. Untuk itu, sosialisasi bahaya narkoba dinilai sangat efektif untuk mencegah penyalahgunaan. Salah satunya melakukan kampanye anti narkoba dengan melibatkan komunitas remaja yang ada di Kabupaten Nunukan untuk mengantisipasi pengguna dan penyalahgunaan narkotika.
“Jika hanya penindakan hukum tanpa didukung pemeberdayaan masyarakat maka rasanya sangat sulit dilakukan pencegahan narkoba ini,” kata Kepala BNN Kabupaten Nunukan Lamuati SH kepada sejumlah media usai kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (Hani) yang digelar di kantor Bupati Nunukan, Kamis (12/7).
Ia mengatakan, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman edukasi tentang bahaya narkoba. Karena ada beberapa tangkapan yang diperiksa kebanyakan yang menggunakan narkotika lantaran tidak mengetahui dampak dari narkotika tersebut. “Kemudian masalah hukumannya juga tidak diketahui jika berat. Minimal 4 tahun,” sebutnya.
Belum lagi opini yang salah jika mereka mengonsumsi narkotika membuat mereka lebih bertenaga. Dan kuat bekerja. Ternyata, hasil dari analisis kesehatan narkotika jika mengkonsumsi narkotika bukan membuat penikmatnya bekerja kuat. Namun merusak organ-organ vital manusia. Misalnya otak.
“Bisa dibayangkan misalnya saraf otak rusak. Maka akal hilang. Jika akal hilang maka terjadi sesuatu yang sangat berdampak negatif terhadap orang tersebut. Artinya, korbannya sudah tidak dapat membedakan yang mana benar dan yang salah,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya bakal memanfaatkan masyarakat untuk dijadikan penggiat dan menjadi perpanjangan tangan BNN Kabupaten Nunukan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menggunakan narkotika itu berbahaya dan hukumannya berat.
“Karena, jika hanya dilakukan aparat hukum tanpa dukungan dan komitmen bersama masyarakat maka akan sangat sulit dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid melalui sambutannya yang dibacakan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Nunukan Serfianus S Ip mengatakan, dalam memberantas kejahatan yang sudah internasional dan dilakukan secara masif ini diperlukan tindakan yang tidak setengah-tengah. “Untuk itu, kita tidak boleh lengah dan harus segera mengambil langkah-langkah yang tepat. kita perlu segera bertindak, karena bila kita lengah, maka akan mengancam keberlangsungan generasi,” katanya.
Selain itu, diharapkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, perlu dipertegas dan dikuatkan dalam suatu jalinan yang kompak. Tugas dan tanggung jawab ini tidak semata tertuju pada pemerintah, tetapi juga tanggung jawab individu-individu, keluarga dan kelompok-kelompok dalam lingkungan sosial di masyarakat.
“Saya ingatkan dan pertegas bagi kita semua, para pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pegusaha, elit politik, guru, wanita, remaja dan pemuda serta masyarakat pada umumnya untuk menguatkan komitmen dan tekad bersama untuk memerangi bahaya penyalah-gunaan dan peredaran gelap narkoba,” tegasnya.
Terhadap mereka yang terlibat dan terlanjur menggunakan narkoba, lanjutnya, perlu ditolong dan selamatkan. Khususnya remaja dan pemuda agar masa depannya tidak hancur dan dapat memanfaatkan potensi diri dengan baik, serta berguna untuk pembangunan bangsa dan negara.
“Kepada jajaran TNI dan Polri di Nunukan saya ucapkan penghargaan, apresiasi yang setinggi tingginya serta ucapan terima kasih atas upaya dan perjuangan dalam memberantas segala bentuk upaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Nunukan selama ini,” pungkasnya. (oya/nri)