PROKAL.CO, MALINAU — Semua etnis yang ada di Malinau, baik etnis lokal maupun nusantara diwajibkan membangun nilai-nilai budayanya masing-masing. Apalagi, Kabupaten Malinau merupakan kabupaten yang berkomitmen untuk pengembangan kepariwisataan.
Tahun ini, Malinau akan menggelar pesta budaya Irau ke-9 tahun. Dan Irau kali ini masuk dalam 100 wonderful event yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Terkait hal tersebut, menurut Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si sangat menarik, karena menjadi perhatian masyarakat luar.
Untuk itu, ia sebagai pimpinan daerah meminta setia lembaga adat, paguyuban dan masyarakat Malinau lainnya untuk turut serta menyukseskan even tersebut dengan memunculkan kreativitas masing-masing. “Dengan adanya kegiatan (Aco Lundayeh) begini kan menarik dan ada satu hal yang saya kira sangat mendasar di sini adalah Malinau sudah dijadikan sebuah even yang cukup menarik perhatian, di mana Irau Malinau merupakan salah satu dari 100 wonderful event,” ungkapnya Yansen TP saat diwawancarai Radar Tarakan terkait pelaksanaan acara Aco Lundayeh yang digelar oleh masyarakat Lundayeh Kabupaten Malinau di Pulau Sapi pada bulan Juli nanti.
Alasan dari Kementerian Pariwisata menetapkan Irau dalam kalender even tersebut, kata Bupati yang juga sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persekutuan Dayak Lundayeh (PDL) ini, tentu karena Irau merupakan acara yang menarik dan berkesan, karena menampilkan semua ragam budaya yang ada di Malinau, baik itu budaya etnis lokal maupun nusantara. Oleh sebab itu, menariknya Irau tersebut juga berkaitan dengan masyarakat Lundayeh dan juga masyarakat budaya yang lainnya yang ada di Malinau.
“Kebetulan saja kami (etnis Lundayeh) memperkaya Malinau itu dengan aspek-aspek budaya seperti pelaksanaan Aco Lundayeh. Jadi berkorelasi nanti tampilan di sini (Aco Lundayeh), itulah nanti mematangkan tampilan di Irau nanti,” katanya.
Ia berharap, event even Aco Lundayeh atau harinya Lundayeh ini juga dilakukan oleh etnis lainya sesuai dengan budayanya masing-masing agar Malinau terus menjadi perhatian masyarakat luar karena pariwisata budayanya yang semua etnis bisa tampil.
“Jangan melihatnya ini wah acara Lundayeh, bukan begitu. Saya harap ada greget, ada semangat yang muncul di teman-teman lain. Mari kita bangun kreasi budayanya. Karena ini bisa dikatakan bersaing dalam arti positif, tetapi jangan dikatakan menyaingi orang. Tapi kita membangun nilai-nilai budaya masing-masing,” pungkasnya. (ags/fly)