PROKAL.CO, TANJUNG SELOR - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bulungan belum dapat memastikan penyebab tenggelamnya PA (38), warga Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat yang ditemukan mengapung di perairan Sungai Kayan, Senin (12/2) lalu. Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry mengungkap penyelidikan guna membuat terang apa yang dialami korban PA.
“Saat ini masih diselidiki, memang dari hasil yang ada, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Akan tetapi, kami dari pihak kepolisian juga wajib mengetahui penyebabnya, untuk itu masih dilakukan penyelidikan,” ucapnya saat ditemui, Selasa (13/2).
Penyelidikan yang dilakukan, kata dia, seperti mencari keterangan dari pihak-pihak korban, baik dari teman maupun keluarga. Dengan keterangan yang diberikan, tentu membantu pihaknya dalam menarik kesimpulan. “Jadi saat ini masih berproses, anggota kami juga sudah ke sana (Tanjung Palas Barat),” singkatnya.
Sebelumnya, penemuan mayat PA di sebuah dermaga apung berjenis batang kayu membuat geger masyarakat sekitar. Pasalnya ketika ditemukan mengapung sekira pukul 07.00 Wita pada Senin (12/2), mayat berjenis kelamin lelaki tersebut dalam kondisi membengkak, sehingga sulit diidentifikasi. “Namun karena ada tanda di tubuh korban, akhirnya bisa dikenali dan memang merupakan warga RT 05 Desa Long Beluah,” ucap Rahmad, Camat Tanjung Palas Barat saat dikonfirmasi.
Berdasarkan keterangan keluarga dan teman-temannya, korban sempat hilang selama dua hari. Namun pihak keluarga tidak merasa khawatir, sebab korban kerap bepergian. “Karena sering bersama teman-temannya, makanya keluarga juga tidak mencari, terlebih lagi orang tuanya sudah berumur dan sakit-sakitan,” jelasnya.
Dugaan sementara, korban terjatuh pada saat hendak memancing atau mencari ikan dengan cara merawai. “Sebab korban tersangkut tali rawai, kalau memang itu jatuh karena yang lain, pasti dia sudah jauh ke hilir, tapi belum bisa dipastikan penyebabnya, sebab tidak ada yang melihat,” imbuhnya.(sny/lim)