PROKAL.CO, TARAKAN – Kemarin (16/11), Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar rapat senat terbuka wisuda XVIII, 562 mahasiswa dari delapan prodi. Suasana haru dan bahagia terlihat di rona wajah para wisudawan dan wisudawati bersama dengan orangtua masing-masing.
Rektor UBT, Prof. Dr. Adri Patton, M.Si, mengatakan saat ini permasalahan yang dihadapi para lulusan mereka yakni mencari pekerjaan baru. Masih kurangnya kesempatan kerja selalu menjadi keluhan dari lulusan baru.
Karena itu, mahasiswa dididik dituntut untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Bukan hanya mengharapkan pekerjaan ataupun menjadi pegawai setelah selesai perkuliahan. “Saat ini kebijakan yang sudah diberlakukan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi agar semua universitas yang ada bisa menerapkan program studi yang membuat lulusan baru siap kerja,” jelasnya.
Prof Adri berharap di Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai provinsi baru agar lebih mengutamakan lulusan seperti sarjana pendidikan, perawat dan juga bidan. Di perbatasan Kaltara sangat dibutuhkan tenaga pendidik dan juga kesehatan.
Pendidikan di Universitas Borneo Tarakan bukan hanya tentang pendidikan akademik saja, tetapi bekal non akademik seperti himpunan mahasiswa setiap jurusan yang bisa melatih para mahasiswa. Begitu juga untuk pendidikan guru juga diberikan pelatihan praktek seperti mikroteaching, untuk kebidanan diberikan praktek kerja lapangan. Bahkan ada beberapa mahasiswa pertanian dan kebidanan yang tidak bisa mengikuti wisuda karena praktek kerja lapangan di beberapa tempat.
Dikatakannya juga, terobosan baru yang akan dilakukan kedepannya yakni bekerjasama dengan beberapa perusahaan. Sehingga setelah diwisuda bisa dapat langsung bekerja di tempat pelatihan mereka.
“Kami akan segera melakukan itu, yang penting MoU dulu dengan beberapa perusahaan. Kami juga berharap CSR yang ada di Kaltara ini betul-betul memberikan kontribusi untuk mencerdaskan masyarakat Kaltara,” tambahnya.
Prof Adri juga optimis jika lulusan baru dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dirinya juga berharap di tahun depan agar prodi pendidikan untuk magister dapat dibuka sehingga mahasiswa yang sudah lulus dapat melanjutkan pendidikannya tanpa harus keluar kota.
“Ini prodi pendidikan tetapi kemungkinan ada beberapa fakultas saja yang akan dijadikan magister seperti PGSD,” pungkasnya. (*/yus/lim)