PROKAL.CO, MALINAU – Orang yang mengidap penyakit HIV dan AIDS belum tentu orang yang berbuat hal negativ. Mereka bisa saja tertular akibat perbuatan orang lain. Oleh sebab itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Malinau meminta masyarakat untuk tidak diskriminatif kepada penderita HIV dan AIDS.
“Sering orang salah paham kan, sehingga mendeskriminasi orang yang positif HIV itu. Ini salah satu perjuangan yang berat bagi kami. Kalau mengobati gampang, kalau sudah tahu status HIV, tahu umurnya berapa, tinggal kasih obat. Tapi orang yang merasa terdiskriminasi, ini yang paling berat kita dekati,” ujar Drs. P.S. Ukung, Sekretaris KPA Kabupaten Malinau kepada media ini, Jumat (3/11) di ruang Intulun Kantor Bupati Malinau.
Salah satu penyebab seringnya pengidap HIV dan AIDS itu didiskriminasi, ungkap pria yang juga pernah menjadi Sekretaris KPA di Papua ini, karena orang kebanyakan men-cap orang positif HIV itu adalah pendosa. “Ini yang setengah mati kita beri pemahaman,” katanya.
Memang, lanjutnya, ada yang tertular itu karena inveksi menular seksual. Tapi, bukan semua. Misalnya, imbuh dia menjelaskan, contoh kasus sesuai data rumah sakit dan di Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau, dari 147 kasus di Kabupaten Malinau, 46 itu adalah ibu rumah tangga.
Pertanyaannya, sebut dia, apakah 46 ibu rumah tangga itu pendosa? Hal itu, berarti penularannya bisa saja dari pihak lain. “Apakah dari pasangannya, atau dari alat-alat suntikan kotor, kita gak tahu. Tapi dalam konotasi kita bahwa ibu rumah tangga berarti setiap hari dia tinggal di rumah. Bagaimana kasus itu bisa terjadi pada dirinya kan. Apakah kita harus cap dia sebagai pendosa?” tanyanya.
Oleh sebab itu, pihaknya melibatkan semua pihak untuk mencegah dan menanggulangi penyakit tersebut. Termasuk melibatkan tokoh agama, adat dan lain sebagainya agar mensosialisaskian hal tersebut dan meminta masyarakat agar menghindari hal-hal negative yang ujung-ujungnya bisa menularkan bagi keluarganya di rumah dan sekitarnya. “Makanya, kita juga melakukan sosialisasi melalui jalur-jalur agama juga,” katanya. (ags/puu)